Berhijab Karena dan Untuk Allah
Ngomongin hijab ga bakalan lepas dari yang namanya cewek yah ga siiihh?? So pasti, karena hijab adalah style yang diperuntukkan buat para muslimah. Dan buat kamu para cowok ga usah sedih gitu yak karena bahasan kita kali neh sory..sory neh lebih ke para cewe. Tapi tenang bro.. ini masih termasuk bahasan yang kamu juga harus tau n wajib nyampein ke ibumu, saudara perempuanmu, calon istrimu eaeaea…. #udah ga usah baper.
Tau ga sihhh..teman, beberapa tahun belakangan ini, hijab mulai jadi tren. Dulu waktu jaman old mitosnya kalo pake hijab susah dapet kerjaan, gak keliatan cantik, ribet, dan sebagainya. Sekarang lain soal hijab.. sudah menjadi trend busana muslimah yang paling keren kayaknya, makanya banyak juga tuch komunitas hijabers dengan berbagai gayanya. Bahkan kalangan artis pun yang akrab dengan dunia serba bebas n berkiblat ke dunia gemerlap barat, sekarang satu persatu banyak yang udah istiqomah buat pake hijab.
Perkembangan fashion hijab di jaman now pun sangat beragam. Berbagai gaya busana didesain untuk menambah keelokan paras dan menambah pesona para kaum hawa berhijab ini. Ada model dengan ornamen bunga, serut, beling-beling, ada juga dengan polesan berbagai corak dan warna mulai yang namanya polkadot, garis, abstrak dan lainnya. Kerudung panjang dan gamis lebar pun udah ga asing menghiasi foto majalah, tabloid, brosur, katalog, iklan di sosial media. Semua wira wiri dengan berbagai perpaduan warna mulai yang eksotik sampai warna yang lembut. Model dan jenis kainnya pun beraneka ragam.
Pertinyiinnyi….upz maksudnya pertanyaannya teman, apakah pemakaian hijab nya sudah sesuai dengan hukum Islam atau belum yah? Cuma sekedar tren n budaya atau karena keimanan? Masalahnya survei membuktikan bahwa banyak juga yang masih ketuker antara hijab, jilbab, n khimar. Hayoo, teman surga semua penasaran kan.. Yok let’s check this out.
Antara Hijab, Khimar dan Jilbab
Yang harus temen surga tau neh, dalam Islam Pakaian yang dikenakan oleh seorang muslim or muslimah adalah sebagai ungkapan ketaatan dan ketundukkan kepada Allah, yang menghasilkan keimanan dan ketakwaan disisi Allah. Why? Karena Allah memiliki aturan dalam berpakaian yang ketika aturan itu dilaksanakan maka kita mendapatkan pahala. Jadi ga boleh tuh hanya sebatas tren n budaya doang tapi harus didasari dengan keimanan. So kita wajib tau perbedaan hijab, jilbab n khimar
Teman surga, makna Hijab Secara bahasa, hijab artinya penutup, Secara istilah, makna hijab adalah sebagaimana dijelaskan Al Munawir berikut ini: “Hijab adalah segala hal yang menutupi sesuatu yang dituntut untuk ditutupi atau terlarang untuk menggapainya. Diantara penerapan maknanya, hijab dimaknai dengan as sitr (penutup), yaitu yang mengalangi sesuatu agar tidak bisa terlihat.
Hijab Utamanya terkait dengan perintah Allah kepada para istri-istri Nabi untuk tidak berinteraksi secara terbuka kepada lawan jenisnya, tapi harus dilakukan di balik hijab. Hal ini terjadi pada pemaknaan surat Al-Ahzab ayat 53 yang memerintahkan istri Rasulullah saw untuk tidak berbicara kepada selain mahram kecuali dengan menggunakan tirai penghalang terhadap kontak langsung, atau dengan menutup wajah mereka.
“...Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka...” Ayat ini terkait dengan masalah etika ketika bersama istri-istri Nabi. Karena itu, hijab di atas bermakna penutup kontak langsung.
Nah qlo Makna Khimar neh teman, Allah Ta’ala menyebutkan istilah khimar dalam firman-Nya :“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menjulurkan khimar kedadanya…” (QS. An Nuur: 31)
Dalam Tafsir Jalalain, “Dan hendaklah mereka menjulurkan khimar ke dadanya” dijelaskan maksudnya: “yaitu menutup kepala-kepala, leher-leher dan dada-dada mereka dengan qina‘ (semacam kerudung)”. Ibnu Katsir menjelaskan makna khimar, “yaitu qina‘ (kerudung) yang memiliki ujung-ujung, yang dijulurkan ke dada wanita, untuk menutupi dada dan payudaranya” (Tafsir Ibni Katsir, 6/46). Para ulama menjelaskan bahwa khimar adalah kerudung yang menutup bagian kepala hingga dada wanita.
Nah sedangkan makna Jilbab neh teman, Allah menyebutkan nya dalam Firman Nya : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (TQS al-Ahzab [33]: 59)
Tafsir Ayat ini Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk menyampaikan suatu ketentuan bagi para Muslimah. Ketentuan yang dibebankan kepada para wanita Mukmin itu adalah: yudnîna ‘alayhinna min jalâbîbihinna “ (hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka)”. Kata jalâbîb merupakan bentuk jamak dari kata jilbâb. Terdapat beberapa pengertian yang diberikan para ulama mengenai kata jilbab. Ibnu Abbas menafsirkannya sebagai ar-ridâ’ (mantel) yang menutup tubuh dari atas hingga bawah, Al-Qasimi menggambarkan, ar-ridâ’ itu seperti as-sirdâb (terowongan). Adapun menurut al-Qurthubi, Ibnu al-’Arabi, dan an-Nasafi jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Ada juga ulama yang mengartikannya sebagai milhafah (baju kurung yang longgar dan tidak tipis) dan semua yang menutupi, baik berupa pakaian maupun lainnya, Sebagian lainnya memahamin sebagai mulâ’ah (baju kurung) yang menutupi wanita, Al-qamîsh (baju gamis), Meskipun berbeda-beda, menurut al-Baqai, semua makna yang dimaksud itu tidak salah.
So, Guys, dah jelas kan apa perbedaan dari hijab, khimar dan jilbab, jangan mpe ketuker yak… baiknya sihh selain tau makna hijab, khimar dan jilbab, kita juga harus tau syarat-syarat pakaian muslimah yang syar’i. Misalnya kalo kamu yang muslimah tahu bahwa salah satu makna kerudung adalah “kain yang menutupi kepala, leher, hingga ke dada” bukan berarti kamu bisa mengenakan kerudung alakadarnya sebatas menutup kepala hingga dada, and than pakainnya ketat, transparan, atau masih menampakkan perhiasan-perhiasan wanita yang seharusnya ditutupi.
Syarat pakaian yang syar’i
Jadi kayak gimana sih seharusnya pakaian muslimah yang sya’i kalau keluar rumah? Gini loh sobat.
Pakaian muslimah itu harus menutupi seluruh tubuh, terdiri dari khimar (kerudung) di bagian atas dan Jilbab di bagian bawahnya seperti yang dijelaskan dalam QS Al – Ahzab : 59 dan QS An – nuur : 31.
Bahannya harus tebal (tidak tipis) supaya ga menggambarkan apa yang ada di baliknya. Dalilnya adalah hadits yang menceritakan dua golongan penghuni neraka yang salah satunya adalah para perempuan yang berpakaian tapi telanjang (sebagaimana tercantum dlm Shahih Muslim). Maksud dari hadits itu adalah para perempuan yang mengenakan pakaian yang yang menerawang seperti aquarium sehingga justru bisa menggambarkan lekuk tubuh. Dengan kata lain, mereka itu berpakaian, namun pada hakikatnya mereka itu telanjang.
Harus longgar, tak boleh sempit atau ketat bak lemper karena akan menampakkan bentuk tubuhnya.
Tidak perlu diberi wangi-wangian. Dalilnya adalah sabda Nabi: “Perempuan manapun yang memakai wangi-wangian kemudian berjalan melewati sekelompok orang agar mereka mencium keharumannya maka dia adalah perempuan pezina.” (HR. An-Nasa’i, Abu Dawud & Tirmidzi dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari). Bahkan Al-Haitsami menyebutkan bahwa keluarnya perempuan dari rumahnya dgn memakai wangi-wangian & bersolek adalah tergolong dosa besar, meskipun dia diizinkan oleh suaminya. Wadow.. padahal berapa banyak perempuan muslim yang terbiasa pakai minyak wangi cap goodbye.. orangnya sudah entah ke mana wanginya masih menebar. Astagfirullah…
Tidak boleh menyerupai pakaian orang kafir. Ketentuan ini berlaku bagi kaum lelaki dan perempuan. Dalilnya banyak sekali, diantaranya adalah kejadian yang menimpa Ali. Ketika itu Ali memakai dua lembar baju mu’ashfar. Melihat hal itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini adalah pakaian kaum kafir. Jangan kau kenakan pakaian itu.” (HR. Muslim, Nasa’i & Ahmad).
Busana Muslimah bagian dari Syari'at
Kamu pernah dengar komenter macam ini: "Ngapain pake busana muslimah kalo akhlaknya masih buruk?" “Yang penting hati aja dulu di jilbab”, “ Aduh belum alim, jadi belum bisa dech pake busana muslimah”, “ Nunggu hijrah dulu baru pake busana muslimah", dan lain lain. Kamu tahu, ini adalah salah kaprah mendudukan syari'at dan mencampuradukan aturan, akhirnya jadi keliru dalam pelaksanaan syariah. Jilbab itu perintah untuk menutupi tubuh muslimah, bukan nutupi hatinya dengan jilbab. Berjilbab satu kewajiban, menjaga akhlaq juga satu kewajiban lain yang sama kedudukannya harus ditunaikan. Seperti sholat dan puasa Ramadahan, dua-duanya wajib dilaksanakan. Justru dengan berjilbab kamu akan terjaga untuk tidak berbuat maksiat
Ironisnya lagi, sering kita saksikan busana muslimah itu hanya digunakan dalam momentum tertentu saja seperti di bulan Ramadhan sebagai bulan mulia sehingga kita harus taat sampai urusan berpakaian. Kadang digunakan tatkala akan menghadiri undangan, reuni, atau yang semisal itu. Kadang juga digunakan saat di sekolah, mengantar anak ke sekolah, perjalanan keluar kota yang cukup jauh, etece. Kalau Cuma keluar rumah untuk nyapu halaman, atau beli peniti di warung, rambut dan sebagian tubuh tetap terbuka. Lho kok?
Sebagai muslimah yang beriman kepada Allah SWT tentu kita akan menjalankan perintah berbusana syar”i ini dengan keikhlasan dan ketaatan karena aturan busana ini merupakan kewajiban. Jika hati sudah mantap, kewajiban adalah kewajiban. Males ? Lawan dong… Takut dicela ekstrim? Toh gak terbukti nyata. Yang pasti, berbusana syar’i itu tetap wajib.
Man-teman, khusus nya para muslimah, dengan berhijab itu ada kebaikan buat kamu.. Jadi lebih cantik? Bisa jadi. Tapi cantik itu sebenarnya hanyalah bonus, karena yang terpenting (dan sering dilupakan) adalah cantik perilakunya, mulia akhlaknya serta kesolehannya. Yang jelas, dengan berhijab maka kita akan terjaga kehormatan dan harga diri, mengingatkan kita untuk terus berprilaku baik, juga dimuliakan sebagai seorang muslimah. Jadi tunggu apa lagi? Yuuk kita berhijab karena Allah dan sesuai dengan Aturan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar