Buletin Teman Surga 016. Raih Lailatul Qadr Yuk.
Wah, ngga kerasa Ramadhan sudah masuk 10 hari kedua nih. Bagaimana shaum (puasa) kalian semua? Ada yang masih selalu sibuk mau buka bareng di mana? Ada yang masih selalu bingung mau buka pakai apa? Atau mungkin ada yang sudah merasakan nikmatnya bulan Ramadhan dan merasa keimanannya bertambah? Bagaimanapun kondisi kalian saat ini, semoga lancar dan berkah selalu ya shaumnya. Nah, memasuki 10 Ramadhan terakhir, kita akan lebih sering denger istilah Lailatul Qadr. Udah pada tau apa belum hayo? Yuk kita kenal lebih jauh apa itu Lailatul Qadr
Kenalan Sama Lailatul Qadr
Katanya, benih cinta itu akan muncul karena kenal, karena sayang, karena sering bertemu. Eak eak eak. Nah, itu pulalah yang harus kita lakukan kepada yang namanya Lailatul Qadr. Bisa jadi belum cinta dan belum ngeh istimewanya, karena ngga kenal. Apakah dia, dan apa istimewanya dia. Hem, yuk kenalan.
Lailatul Qadr jika diartikan bermakna malam kemuliaan, salah satu malam di bulan Ramadan yang digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Gambaran tersebut tertuang dalam kitab suci Al-Quran surat Al-Qadr ayat 1-5. Pada hapal kan? Yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah mengirimkan yang demikian di Malam Kemuliaan. Dan tahukah kamu apa Malam Kemuliaan itu? Malam Kemuliaan itu lebih baik dibanding seribu bulan; ketika para malaikat beserta Sang Ruh (malaikat Jibril) turun melalui izin Tuhan mereka untuk tugas masing-masing, kesejahteraan di dalamnya sampai terbit fajar.”
Bisa jadi selama ini kita udah hafal surat itu luar kepala tapinya ngga ngeh kalo ada sesuatu yang spesial yang dikabarkan oleh Allah swt via surat cinta di atas. Nah, itulah ruginya klo kita ngapalin aja tanpa tau apa maknanya. Maka semoga kita ngga jadi perpustakaan berjalan yang sekedar tau tapi ngga paham. Yang sekedar hafal tapi tidak mengetahui maknanya. Makanya kita ngaji yuk biar makin tau.
Mau tau keistimewaan Lailatul Qadr yang lain?
“Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad SAW bersabda: ‘ .. Barang siapa menghayati malam Lailatul Qadr dengan mengerjakan sembahyang (dan berbagai jenis ibadah yang lain), sedang ia beriman dan mengharapkan rahmat Allah Taala, niscaya ia diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu,” demikian hadist riwayat Bukhari. Behhh… pada mupeng ngga tuh?
Bro n sist, Rasulullaah SAW sangat memotivasi kita untuk bisa meraih keistimewaan di malam Lailatul Qadr itu. Mau tau kapan waktunya? Mau tau aja apa mau tau banget? Sayangnya, penulis juga ngga tau kapan hehe. Tapi, Rasul SAW udah ngasi kode kok kapan kira-kira malam spesial itu tiba.
When That Special Night Will Come?
Jadi kapan sih malam spesial itu tiba? Ternyata, Lailatul Qadr itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi SAW, “Carilah lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari). Ada juga nih yang berpendapat sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa lailatul Qadr itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala.
Nah, tapi jangan sampai meminimalis ibadah kita. Malam genap dan malam ganjil, kejar aja terus selama kita bisa. Karena Lailatul Qadr ada di antara 10 hari terakhir. Kan Allah SWT yang paling berhak memutuskan kapan hari itu tiba hehe. Wah seru nih ya Allah sampai merahasiakan kapan Lailatul Qadr itu turunnya. Emang kenapa sih sampai dirahasiain? Pastilah ada hikmahnya. Bisa jadi salah satunya agar terbedakan antara orang yang sungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas. Karena orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentu akan bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Hal ini juga sebagai rahmat Allah agar hamba memperbanyak amalan pada hari-hari tersebut, dengan demikian mereka akan semakin bertambah dekat dengan-Nya dan akan memperoleh pahala yang amat banyak.
What Should We Do?
Lalu apa aja nih yang harus kita lakukan biar bisa menang rebutan Lailatul Qadr itu? Yang pasti, kita harus banyak persiapan, seperti ilmu dan fisik. Mau ujian nasional aja persiapan kita mati-matian. Apalagi yang kemarin mau SBMPTN. Waduh, untuk mengejar kampus impian, ikut bimbel nya dari kapan tau, abis itu ikutan privat juga, abis itu ikutan try out kesana sini, sampai ikut bedah kampus sana sini. Belum lagi yang mau ikutan seleksi mandiri nanti yang ngga hanya nyiapin otak buat tes nya, tapi kocek yang cukup buanyak karena biaya masuk ke kampus impian lumayan buat muter otak para orangtua yang penghasilannya ngga begitu amazing tapi punya semangat luar biasa untuk sekolahin anak-anaknya. Hiks hiks. Kenapa ya mau sekolah aja muahalnya minta ampun mohon maaf lahir batin. Eh, kok jadi bahas itu? Anggap aja iklan yak hehe. Nah, kita dapet beberapa tips nih supaya kita bisa raih keistimewaan itu.
Pertama, Beribadah Sepanjang Malam. Yang dimaksud adalah rentang dari maghrib sampai subuh itu jangan sampai dilewatkan untuk beribadah, dimulai dari yang wajib sampai sunah seperti shalat maghrib, isya, tarawih, dan subuh, membaca alqur’an, mengikuti kajian, dan lain-lain.
Kedua, Beribadah dengan Ikhlas dengan meningkatkan kualitas. Maka itu, semua ibadah harus dikerjakan dengan tekun, dengan tulus dan ikhlas. Makin banyak ibadah makin baik, makin baik pula yang betul-betul khusyu, ikhlas dan berpasrah kepada Allah. Ngga boleh juga perhitungan sama Allah nanti, misalnya sambil doa, Ya Allah, aku udah banyak lho ibadahnya, aku yang dapet ya, pokoknya aku harus dapet. Waduh ngeri banget ngancem Allah segala hehe
Ketiga, Tetap Tekun Hingga Akhir Ramadhan. Ketekunan akan berbuah pahala, keikhlasan akan berbuah ridho dan ampunan. Namun apapun kita memang tidak boleh bermalas-malasan semakin mendekati akhir Ramadhan, justu harus semakin ditingkatkan. Karena 10 malam terakhir ini merupakan cobaan paling berat, karena ada kejemuan dan mulai banyaknya aktivitas lain yang menggoda. Misal, sibuk beli baju baru, sibuk mikirin libur lebaran kemana, atau mikirin dapet THR berapa hihihi.
Keempat, Melakukan I’tikaf. Terutama buat kamu para laki-laki, beritikaflah. Jangan sibuk main petasan apalagi ngegalau ngga jelas melulu. Sebagaimana hadits yang disampaikan Aisyah, ia berkata: Sesungguhnya Nabi melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan Beliau,
Kelima, Memperbanyak Doa. Ibnu Katsir berkata: “Dan sangat dianjurkan (disunnahkan) memperbanyak doa pada setiap waktu, terlebih lagi di bulan Ramadhan, dan terutama pada sepuluh malam terakhir, di malam-malam ganjilnya”.
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadr
Nabi Muhammad SAW telah memberikan bocoran beberapa ciri malam Lailatul Qadr yang tertuang dalam hadist-hadistnya. Antara lain:
Pertama, Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lailatul Qadr adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)
Kedua, Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
Ketiga, Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Shubuh hari dari malam lailatul Qadr matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim). Demikian pula hadits Ubadah bin Ash Shamit, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul Qadr (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, kedua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,” dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya tanda Lailatul Qadr adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu”.
Kitakah Orangnya?
Akhirnya muncul pertanyaan, kalian pada mupeng alias pengen banget ngga sih setelah tau keistimewaan Lailatul Qadr? Atau malah mikir, nanti aja deh pas udah tua aja ngejarnya. Haduh, yang punya pikiran gitu, semoga panjang umur deh ya hehe. Kamu, yang masih muda, justru mumpung masih muda, ayok kejar lailatul qadr. Bisa jadi, dia yang akan menjadi pemberat timbangan kebaikan kita di hari akhir kelak.
Tapi yang paling penting, taqwanya jangan pas ngejer Lailatul Qadr aja ya. Setelahnya harus selalu bertaqwa kepadaNya, kapanpun dan di manapun kita berada. Jangan sampe tutup auratnya di bulan Ramadhan aja, atau pacarannya cuti selama Ramadhan aja hehehe. Yuk kita selalu berdoa dan meminta kepadaNya, memohon taufiqNya agar kita diberi kemudahan dalam ketaatan kepadaNya, diberi kesempatan untuk dapat menuai pahala dariNya dengan berpuasa dan qiyamul lail dan melakukan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan ini, sehingga kita keluar dari bulan yang penuh berkah ini dengan penuh keimanan, takut, berharap dan cinta hanya kepadaNya semata. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa membimbing dan memberikan kita kekuatan untuk istiqamah di atas jalanNya yang lurus, jalan orang-orang yang diridhai dan diberikan kenikmatan olehNya sampai kita bertemu denganNya nanti. Aamiin ya Rabb. Good Luck []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar